Kualitas AMDK Bisto juga dipastikan semakin baik dengan treatment murottal (bacaaan) Al-Qur’an yang diperdengarkan selama proses produksi berlangsung.
Bogor, Jawa Barat (KPMI Bogor) – Sejumlah penelitian modern menunjukkan bahwa air yang ‘diperdengarkan’ suara-suara keras atau musik beraliran metal akan merusak molekul-molekul kimia, menjadikan air tersebut tidak sehat dikonsumsi.
Sebaliknya, memperdengarkan air dengan suara-suara berirama teratur, apalagi bacaan ayat-ayat Al-Qur’an yang merdu, terbukti membuat susunan molekul air menjadi harmonis, sehingga lebih sehat diminum.
Dalam Islam, makan dan minum bukan sekadar aktivitas biasa dalam memenuhi kebutuhan tubuh, karena ada ritual mendahulukan ucapan “Bismillah” sebelum menikmati dua hidangan ini.
Nama ‘Bisto’ sebagai brand Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) berangkat dari keyakinan tersebut. “Bisto itu kependekan dari ‘Bismillah …. Thoyyib (baik),” tutur Leila, MC yang menjelaskan tentang air minum dalam kemasan Bisto, dalam sesi perkenalan di acara ‘Kopdar Bisnis’ yang digelar oleh Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) Korwil Bogor, di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/1).
Dia mengatakan, tidak saja Bisto berasal dari mata air yang terjaga kualitasnya dan telah mengantongi sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), tapi juga melewati uji laboratorium berkala guna mempertahakan mutu baiknya bagi kesehatan para konsumen.
Kualitas AMDK Bisto juga dipastikan semakin baik dengan treatment murottal (bacaan) Al-Qur’an yang diperdengarkan selama proses produksi berlangsung.
Bisto diproduksi dalam kemasan galon 19 liter, dan botol dengan empat ukuran, yakni 220 ml, 330 ml, 600 ml, dan 1.500 ml, dengan harga yang sangat kompetitif dibandingkan produk AMDK yang telah beredar sebelumnya di masyarakat.
Laporan: Redaksi