Bisnis makanan dan minuman di Tanah Air terus berkembang, baik dalam hal jumlah pengusaha, jenis produksi, serta pangsa pasarnya, sehingga semakin banyak peraturan-peraturan pemerintah yang dikeluarkan guna meningkatkan usaha di bidang ini.
Bogor, Jawa Barat (KPMI Bogor) – Puluhan pengusaha F & B (food and beverage/makanan dan minuman) Bogor, berkumpul dalam acara ‘Kopdar Bisnis’ yang digelar oleh Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) Korwil Bogor, di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/1).
“Acara ini mempertemukan para pengusaha F & B di Bogor agar saling mengenal produk masing-masing, membangun jaringan, dan membuka lebih luas peluang-peluang bisnis di bidang ini,” ujar Ketua KPMI Korwil Bogor, Nanang Suriyana, usai acara tersebut berlangsung.
Dia melanjutkan bahwa bisnis F & B di Tanah Air terus berkembang, baik dalam hal jumlah pengusaha, jenis produksi, serta pangsa pasarnya, sehingga semakin banyak peraturan-peraturan pemerintah yang dikeluarkan guna meningkatkan usaha di bidang ini.
“KPMI membantu para pengusaha untuk memahami dan mematuhi aturan-aturan tersebut, dan ini merupakan salah satu pilar KPMI, yakni edukasi dan literasi,” ujar Nanang yang memiliki bisnis ekspedisi, BAM Cargo.
Karenanya, acara kopdar KPMI tersebut menghadirkan founder produk bumbu RasaKoe, Syaiful Zaman Tawakal, yang berbagi kiat-kiat membangun dan mengembangkan bisnis F & B, termasuk dalam hal legalitas produk dan perusahaan.
“Untuk membuat produk makanan dan minuman sebelumnya kita harus menentukan target konsumen yang akan kita tuju,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa jika pengusaha menyasar konsumen Muslim, maka produk yang dihasilkan seharusnya menonjolkan nilai-nilai agama.
Selain itu, lanjutnya, merek atau brand juga harus mudah diingat dan sebaiknya berkaitan kuat dengan produk, sehingga tidak menimbulkan kebingungan bagi para konsumen.
“Berkaitan dengan harga, meskipun produk yang dihasilkan masih relatif baru, harganya paling tidak sama dengan yang telah existing. Kecuali produk ini memang menargetkan segmen khusus,” tutur pria yang juga akrab dipanggil Abah Ipoel ini.
Selanjutnya dia menerangkan bahwa produk makanan dan minuman juga harus dikemas menarik dengan menampilkan warna-warna cerah dan ilustrasi yang menggambarkan produk, serta informasi lengkap. Hal ini akan memberikan rasa aman dan jaminan kepada masyarakat untuk mengonsumsi produk F & B.
Abah Ipoel juga menyarankan agar para pengusaha F & B mengangkat nilai-nilai produk mereka agar masyarakat bisa mendapatkan manfaat lebih dari sekadar menikmati makanan dan minuman.
“Follow juga akun-akun media sosial lembaga-lembaga pemerintah yang berkaitan dengan regulasi produk makanan dan minuman, dan pemasarannya, seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Kesehatan,” ujarnya.
Sejumlah pengusaha makanan dan minum yang turut mengenalkan dan mempromosikan produk mereka dalam acara kopdar bisnis KPMI Bogor adalah NIOPAN (roti dan donat), RasaKoe (aneka bumbu masak), OH KITCHEN! dengan OH SAMBEL! sebagai produk unggulannya, serta air minum dalam kemasan Bisto.
Laporan: KPMI Bogor